Indef: Silicon Valley Sukabumi angan-angan yang susah direngkuh

Keberadaan Bukit Algoritma dikhawatirkan menjadi eksklusif dan bisa menjadi serangan balik ke perekonomian nasional.

Ilustrasi. Pixabay

Indonesia berencana membangun pusat riset dan teknologi di Sukabumi, Jawa Barat, bernama Bukit Algoritma. Bukit Algoritma ini digadang-gadang akan menjadi seperti Silicon Valley di Amerika Serikat, yang menjadi pusat dari banyak perusahaan teknologi dunia.

Kepala Pusat Inovasi dan Ekonomi Digital Indef Nailul Huda menyebut, proyek ini hanya sebuah angan-angan semata yang susah direngkuh.

"Kenapa saya sebut halusinasi? Karena beberapa catatan yang saya temukan, proyek ini tidak bisa menunjang Silicon Valley yang inklusif. Malah itu (Bukit Algoritma) bisa jadi eksklusif dan bisa menjadi serangan balik ke perekonomian nasional," kata Nailul, Kamis (15/4).

Dia melanjutkan, ada beberapa poin yang menjadi alasan mengapa proyek ini hanya angan-angan semata. Pertama, ekosistem riset dan pengembangan (research and development atau R&D) Indonesia masih sangat rendah.

Rendahnya R&D ini disebabkan karena kondisi proporsi dana R&D terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) di Indonesia masih rendah. Berdasarkan catatannya, sampai saat ini proporsi dana R&D terhadap PDB Indonesia hanya 0,02% dari PDB.