Sri Mulyani: Surplus neraca perdagangan Oktober US$5,7 M

Capaian tersebut diklaim sebagai rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir.

Menkeu, Sri Mulyani Indrawati. Dokumentasi Kemenkeu

Surplus neraca perdagangan nasional pada Oktober 2021 mencapai US$ 5.7 miliar dan diklaim rekor tertinggi dalam 20 tahun terakhir. Secara akumulatif Januari-Oktober 2021, surplus neraca perdagangan menembus US$30,8 miliar dan disebut tertinggi dalam 14 tahun terakhir.

Dalam telekonferensi pers pada Kamis (25/11), Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyatakan, kenaikan ini karena terkendalinya Covid-19. 

Dia lalu memerinci, ekspor migas meningkat menjadi 53,3 (yoy) didukung dengan kenaikan harga komoditas dan volume ekspor migas dan nonmigas 9,91 (mtm) dan 66,84 (yoy). Adapun ekspor nonmigas naik 6,75 (mtm) dan 52,75 (yoy).

"Bukan hanya ekspor, tetapi impor di neraca perdagangan juga tumbuh tinggi, 51,06% (yoy), terutama didorong impor barang modal dan bahan baku. Maka yang mengindikasikan ini menjadi menguatnya manufaktur," tuturnya.

Pemerintah memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2021 di atas 5%. Sementara itu, secara keseluruhan tahun diperkirakan bisa mencapai 3,5%-4%.