Sri Mulyani tegaskan ekonomi RI stabil di tengah tekanan global

Sri Mulyani menegaskan perekonomian Indonesia saat ini masih stabil menghadapi tekanan ketidakpastian pasar global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kedua kiri) sebagai ketua tim Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) bersama Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso (kiri), Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (kedua kanan) dan Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan Halim Alamsyah memberikan keterangan hasil rapat KSSK di Kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (31/7). KSSK menyatakan stabilitas sistem keuangan pada kuartal II 2018 terjaga baik meski adanya peningkatan tekanan ekonomi global. / Antara Foto

Sri Mulyani menegaskan perekonomian Indonesia saat ini masih stabil menghadapi tekanan ketidakpastian pasar global.

Menteri Keuangan sekaligus Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KKSK) Sri Mulyani Indrawati menjelaskan hal itu ditunjukkan oleh tingkat inflasi yang terjaga, likuiditas sistem keuangan yang mencukupi, cadangan devisa yang masih memadai, tingkat defisit APBN yang terkendali dan surplus keseimbangan primer, serta kinerja perbankan yang membaik.

Kondisi ekonomi juga dinilai terjaga, sebagaimana tercermin dari peningkatan pertumbuhan kredit dengan risiko kredit yang terkendali, serta permodalan, dan likuiditas perbankan yang kuat. 

"Meskipun demikian KKSK mencermati adanya tekanan pada nilai tukar dan Surat Berharga Negara (SBN) terutama yang berasal dari ekspetasi lanjutan dari kenaikan Fed Fund Rate, dan sentimen dari perang dagang antara pemerintah Amerika Serikat dan mitra dagang utamanya," jelas Sri Mulyani, Selasa (31/7). 

Untuk itu, Sri Mulyani berharap pada Kuartal II-2018 pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2%, dengan menjaga daya beli dan investasi. Terlebih, kata dia, kredit gross sudah di atas 10%. Begitu juga dari pasar modal yang mulai membaik.