Transaksi online Bank Mandiri meningkat saat Covid-19

Frekuensinya menjadi sekitar 2 juta transaksi per hari dengan nominal yang mencapai Rp3 triliun lebih.

Direktur Utama Bank Mandiri, Royke Tumilaar (kanan) dan Wakil Direktur Utama, Hery Gunardi, mencoba mesin ATM saat peresmian Bank Mandiri KCP Senayan City di Mal Senayan City, Jakarta, Rabu (11/3/2020). Foto Antara/Aprillio Akbar

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan peningkatan transaksi daring (online) sejak penerapan jaga jarak fisik (physical distancing), Maret 2020, akibat pandemi coronavirus anyar (Covid-19). Tercermin dari tren pemanfaatan Mandiri Online yang memiliki hampir 5 juta pengguna.

Pada Maret 2019, terang Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, Hery Gunardi, rerata transaksi Mandiri Online baru mencapai 1,2 juta transaksi sebesar Rp1,8 triliun per hari. Sedangkan pada Maret 2020, frekuensinya menjadi sekitar 2 juta transaksi per hari dengan nominal yang mencapai Rp3 triliun lebih.

“Kami berharap frekuensi harian ini dapat terus meningkat, terutama dengan inisiatif kami menaikkan limit transfer via Mandiri Online untuk sesama rekening Mandiri dan antarbank menjadi total Rp400 juta dari sebelumnya Rp200 juta serta program top up GoPay gratis biaya administrasi," katanya melalui keterangan tertulisnya, Minggu (19/4).

Hery mengatakan, saat ini ada lebih dari 1.800 jenis pembayaran yang didukung Mandiri Online. Layanan tersebut, produk utama yang ditawarkan perseroan kepada nasabah retail karena menjadi platform yang dapat mendukung berbagai produk perseroan.

Bank Mandiri pun menawarkan program promo belanja murah untuk memenuhi kegiatan bekerja, belajar, beraktivitas, dan beribadah melalui donasi dari rumah dengan Mandiri Online, Mandiri Debit, dan kartu kredit.