Utang lewat SBN susut

Pembiayaan utang dalam bentuk SBN tahun ini sebesar Rp 207,8 triliun turun 16,88% dibandingkan tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan) menyampaikan konferensi pers tentang realisasi APBN di kantor Kemenkeu, Jakarta, Selasa (17/7)./Antara Foto

Pembiayan utang dalam bentuk surat berharga negara atau SBN tahun ini terbilang lebih kecil dibandingkan tahun lalu. Penurunan ini terjadi karena Pemerintah ingin mengurangi utang.    

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pembiayaan utang dalam bentuk SBN tahun ini sebesar Rp 207,8 triliun turun 16,88% apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017. 

Kata Sri Mulyani, realisasi SBN neto memang cenderung turun sejalan dengan upaya untuk mengurangi biaya utang, pengelolaan cash management, dan mempertimbangkan votalitas pasar keuangan. Hingga paruh pertama tahun ini, penerbitan SBN telah mencapi Rp 192,6 triliun atau 46,46% dari target. 

Mengurangi utang kata Mantan Direktur Bank Dunia ini, berdampak pada pertumbuhan pembiayaan utang yang juga menunjukkan penyusutan hingga 15,28% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2017. 

"Pembiayaan anggaran dalam semester I tahun 2018 lebih rendah dibandingkan semester I tahun sebelumnya terutama disebabkan turunnya realisasi SBN neto," terang Sri Mulyani, kemarin (17/7).