Diingatkan Duterte soal perilaku di Laut China Selatan, begini respons Beijing

China menepis seruan Presiden Filipina Rodrigo Duterte untuk menjaga sikap di Laut China Selatan.

Presiden Filipina Rodrigo Duterte / REUTERS/Czar Dancel

China menolak seruan Presiden Filipina Rodrigo Duterte agar Beijing memikirkan kembali perilakunya di Laut China Selatan. Beijing menegaskan, pihaknya memiliki hak untuk bereaksi terhadap kapal atau pesawat asing yang mendekati pulau-pulaunya.

Sebelumnya, Duterte mengatakan bahwa China tidak berhak mengusir pesawat dan kapal asing yang melewati pulau-pulau buatannya yang berada di perairan yang disengketakan. Orang nomor satu di Filipina itu pun berharap, China akan "melunakkan" perilakunya dan berhenti membatasi pergerakan.

Lewat sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Kepulauan Spratly adalah wilayah inheren China dan China menghormati hak kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut China Selatan yang dimiliki seluruh negara di bawah hukum internasional.

"Namun, China mempunyai hak untuk mengambil langkah yang diperlukan untuk merespons pesawat dan kapal asing yang sengaja mendekati atau menyerang ke udara dan perairan di dekat pulau-pulau-pulau yang relevan dengan China, dan tindakan provokatif yang mengancam keamanan personel China yang ditempatkan di sana," ungkap pernyataan tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/8).

Selain itu, China juga mengajak pihak-pihak terkait untuk melindungi situasi baik saat ini di Laut China Selatan, yang tidak tercapai dengan mudah.