Banjir melanda Korea Utara, 76 orang tewas

Kekeringan dan banjir sejak lama menjadi ancaman musiman di Korea Utara.

Banjir di Anju, Korea Utara, pada tahun 2012. Kekeringan dan banjir sejak lama menjadi ancaman musiman di Korea Utara. REUTERS/KCNA

Banjir parah di Korea Utara menewaskan setidaknya 76 orang. Jumlah tersebut nyaris sama dengan korban yang hilang.

Pada Kamis (6/9), Federasi Internasional Palang Merah dan Masyarakat Bulan Sabit Merah menyatakan, banjir membuat ribuan orang kehilangan tempat tinggal.

Relawan Palang Merah nasional melakukan pencarian dan penyelamatan di provinsi Hwanghae Utara dan Selatan, tempat hujan lebat turun sejak 28 Agustus. Banyak anak-anak termasuk di antara korban yang hilang.

"Hujan lebat dalam beberapa hari belakangan memicu banjir besar dan longsor di dataran rendah, menghancurkan lebih dari 800 bangunan, termasuk rumah, klinik dan sekolah," kata pernyataan Federasi, yang berpusat di Jenewa.

Masyarakat Palang Merah Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), nama resmi negara itu, memberikan bantuan dan menempatkan mesin pengolah air bergerak.