Menikahi rakyat jelata, Putri Ayako lepas gelar kekaisaran

Pernikahan Putri Ayako dan Kei yang berlangsung di Kuil Meiji, Tokyo, dihadiri oleh sekitar 30 anggota keluarga Kekaisaran Jepang.

Putri Ayako/Wikipedia/Public Domain

Putri Ayako resmi melepas gelar anggota kerabat Kekaisaran Jepang setelah menikahi jelata bernama Kei Moriya. Pria berusia 32 tahun itu bekerja untuk perusahaan perkapalan Nippon Yusen. Pasangan ini mengikat janji suci pada Senin (29/10). 

Ayako yang berumur 28 tahun merupakan anak bungsu dari mendiang Pangeran Norihito Takamado, sepupu Kaisar Akihito. Menurut hukum yang ada, putri yang menikahi rakyat biasa, harus menanggalkan gelar kekaisarannya. 

Sang putri telah pamit kepada keluarga kekaisaran pada Jumat (26/10) minggu lalu, dengan mengenakan gaun berwarna krem pucat dan berhias tiara di kepalanya. 

Dalam prosesi pamitnya, Ayako melakukan seremoni Kashikodokoro Koreiden Shinden ni Essuru no Gi, di mana dia telah memberi hormat terakhir kalinya sebagai anggota keluarga kekaisaran di tiga kuil yang terletak di istana dan Choken no Gi, yakni pemberian apresiasi kepada kaisar dan permaisuri. 

Setelah resmi menanggalkan statusnya sebagai kerabat Kekaisaran Jepang, Ayako akan menerima tunjangan sebesar US$950 ribu dari negara sebagai salah satu syarat dalam hukum keuangan Rumah Tangga Kekaisaran.