Akibat protes rompi kuning, Prancis tunda kenaikan harga BBM

Penundaan kenaikan harga BBM ini dinilai merupakan konsesi besar oleh pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.

Polisi mengamankan area dekat pengunjuk rasa dengan rompi kuning, simbol protes pengemudi Prancis atas naiknya pajak diesel, yang berkumpul untuk berdemo di Paris, Prancis, Sabtu (1/12). ANTARA FOTO/REUTERS/Stephane Mahe

Prancis akan menunda kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) setelah aksi protes berujung kekerasan terjadi selama akhir pekan lalu. Hal ini merupakan konsesi besar oleh pemerintahan Presiden Emmanuel Macron.

Perdana Menteri Edouard Philippe mengumumkan moratorium terkait harga BBM ini pada Selasa (4/12) dan dijadwalkan akan berlaku mulai tanggal 1 Januari 2019.

Meningkatnya biaya bensin dan solar memicu protes yang kemudian beralih menjadi demonstrasi luas terhadap pemerintahan Macron. Protes ini juga mengungkap ketegangan antara elite perkotaan dan kaum miskin pedesaan.

Para pengunjuk rasa yang dikenal sebagai 'gilets jaunes' atau 'rompi kuning' ini mengambil nama mereka dari rompi kuning neon yang wajib pengemudi miliki di kendaraan untuk alasan keamanan.

Macron menginstruksikan para pemimpin politik untuk bertemu dengan penyelenggara protes pada pekan ini. Dua pengunjuk rasa yang mengaku sebagai pemimpin kelompok yakni Benjamin Cauchy dan Jacqueline Moreau menarik diri dari pertemuan dengan PM Philippe yang direncanakan digelar pada Selasa waktu setempat.