126 orang tewas sejak kudeta militer di Myanmar

Sementara itu, jumlah orang yang ditangkap sejak kudeta militer pada 1 Februari naik menjadi lebih dari 2.150 orang per Sabtu (13/3).

Foto ilustrasi. Pixabay

Kelompok advokasi sosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) pada Minggu (14/3) melaporkan, setidaknya 38 pengunjuk rasa di seluruh Myanmar tewas dalam tindakan keras terbaru terhadap protes antikudeta.

Selain itu, militer yang merebut kekuasaan pada 1 Februari telah mengumumkan darurat militer di dua wilayah di Yangon, tempat sejumlah pabrik China dibakar.

Seorang petugas polisi juga tewas, menjadikan protes pada Minggu sebagai hari paling mematikan sejak demonstrasi massa menentang kudeta dimulai enam pekan lalu.

"Sebanyak 126 orang sejauh ini telah terbunuh dalam tindakan keras dan penumpasan sewenang-wenang sejak kudeta militer," ungkap AAPP.

Kelompok tersebut memperingatkan, korban tewas meningkat secara drastis. Sementara itu, jumlah orang yang ditangkap naik menjadi lebih dari 2.150 orang per Sabtu (13/3).