40 tahun pasca-Revolusi Islam, Iran: Kami paling stabil di Timur Tengah

Revolusi Islam yang terjadi 40 tahun silam telah mengubah sejarah Iran, dari pemerintahan monarki menjadi negara Islam.

Duta Besar Iran Valiollah Mohammadi (kiri) dalam perayaan peringatan 40 tahun revolusi Iran di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (11/2). Alinea.id/Valerie Dante

Empat puluh tahun pasca-Revolusi Islam, Iran mengklaim telah berhasil menjadi negara paling stabil di wilayah Timur Tengah.

"Hari ini, setelah 40 tahun berjalan, kami dengan penuh percaya diri mengumumkan bahwa Iran, dengan dukungan penuh rakyatnya, telah berhasil menjadi negara paling stabil di wilayah Timur Tengah yang penuh kemelut dan perpecahan," tutur Duta Besar Iran untuk Indonesia Valiollah Mohammadi dalam perayaan peringatan 40 tahun revolusi Iran di Hotel Kempinski, Jakarta, Senin (11/2).

Dalam pidatonya, Dubes Mohammadi mengungkapkan kebanggaannya karena Iran merupakan salah satu negara paling demokratis di dunia dengan masyarakat yang terdiri dari campuran etnis, agama, dan kepercayaan.

"Semua kepercayaan di Iran memiliki kesetaraan hak sosial, mereka benar-benar bebas melaksanakan ritual dan upacara keagamaan masing-masing," imbuhnya.

Untuk menopang kestabilan itu, pemerintah Iran berupaya untuk memperluas perdagangan, interaksi ekonomi dan politik, serta membangun hubungan berdasarkan rasa saling menghormati dengan semua negara.