AS dan negara Arab dukung Raja Yordania

Militer Yordania menangkap sejumlah orang, termasuk anggota keluarga kerajaan, dengan alasan gangguan terhadap keamanan nasional.

Raja Yordania Abdullah II saat berpidato di Sidang Umum PBB ke-73 pada Selasa (25/9/2018). IG/rhcjo

Militer Yordania menangkap puluhan orang sebagai bagian dari penyelidikan keamanan yang berkelanjutan. Mereka menyatakan, orang-orang yang ditangkap dianggap mengganggu stabilitas dan keamanan nasional.

Mereka yang ditahan termasuk mantan menteri dan anggota keluarga kerajaan, kata seorang pejabat senior militer kepada kantor berita Petra, pada Sabtu (3/4).

Pejabat itu membantah, Pangeran Hamzah bin Hussein, saudara tiri Raja Yordania Abdullah II, telah ditahan. Namun, dalam sebuah rekaman video, mantan putra mahkota tersebut mengatakan, dia sedang dalam tahanan rumah serta telah disuruh tinggal di kediamannya dan dilarang menghubungi siapa pun.

Menanggapi kabar mengenai penangkapan yang terjadi, sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS), menyatakan dukungannya terhadap Raja Abdullah II.

"Kami terus mengikuti laporan tersebut dan berhubungan dengan pejabat Yordania. Raja Abdullah adalah mitra kunci AS dan dia mendapat dukungan penuh kami," tutur kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Ned Price.