Jenazah dua wisatawan Belgia ditemukan di Yordania pada hari Senin (5/5). Sebelumnya, ibu dan anak tersebut hilang dalam banjir bandang di selatan negara tersebut yang memaksa ratusan orang dievakuasi.
Pasangan tersebut merupakan bagian dari kelompok 18 wisatawan yang mengunjungi Wadi Al Nakhil, tempat wisata petualangan yang populer, ketika mereka terjebak dalam banjir.
Dua anak lainnya dalam keluarga tersebut ditemukan dalam keadaan hidup, kata polisi Yordania.
Banjir hari Minggu mendorong evakuasi ratusan wisatawan dari situs arkeologi Petra yang terkenal di Yordania, sebuah situs Warisan Dunia yang terdaftar di Unesco.
Tidak ada korban jiwa yang dilaporkan dari banjir di Petra, kata para pejabat.
Jenazah ibu dan anak tersebut ditemukan pada Senin pagi di wilayah Shobak, sekitar 200 km selatan Amman, menurut pernyataan dari Direktorat Keamanan Umum Yordania.
Empat belas wisatawan lainnya, semuanya warga negara Ceko, telah diselamatkan di daerah tersebut pada hari Minggu sebelum operasi pencarian dibatalkan untuk malam itu karena kondisi cuaca dan medan yang sulit.
Personel pertahanan sipil, polisi, dan pasukan gendarmerie semuanya ikut serta dalam pencarian, kata kantor berita negara Petra. Kedua jenazah ditemukan pada hari Senin dan penyelidikan telah diluncurkan terkait tragedi tersebut, tambahnya.
Otoritas meteorologi Yordania menerbitkan sebuah video yang memperlihatkan banjir melanda situs arkeologi Petra.
Video tersebut memperlihatkan para wisatawan berkumpul di pintu masuk Treasury, salah satu makam paling ikonik di situs tersebut, sebelum dievakuasi. Evakuasi serupa telah terjadi di masa lalu.
Yordania sering mengalami banjir bandang saat lembah gurun kering dilanda hujan musiman yang lebat. Setidaknya tiga orang tewas pada tahun 2021 ketika air banjir menyapu sebuah mobil, sementara lebih dari 30 orang tewas dalam banjir yang melanda Petra dan pantai Laut Mati dalam dua insiden selama tahun 2018.(national)