AS dukung Israel soal pemukiman Yahudi di Tepi Barat

Selama empat dekade AS konsisten bahwa pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki inkonsisten dengan hukum internasional.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Ruang Roosevelt, Gedung Putih, Jumat (15/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Tom Brenner

Amerika Serikat pada Senin (18/11) secara efektif mendukung hak Israel untuk membangun pemukiman Yahudi di Tepi Barat yang diduduki dengan meninggalkan sikap bahwa itu tidak konsisten dengan hukum internasional. AS telah memegang teguh pendirian tersebut selama empat dekade.

Pengumuman Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo merupakan kemenangan bagi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang tengah berjuang untuk tetap berkuasa setelah dua pemilu yang tidak berujung pada pembentukan pemerintahan tahun ini.

Dengan ini, upaya pemerintahan Donald Trump untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina melalui rencana perdamaian yang telah digodok kurang lebih dua tahun semakin menimbulkan skeptisisme.

Pompeo mengatakan, sikap AS selama ini tentang pemukiman di Tepi Barat yang direbut Israel pada 1967, tidak konsisten. Dia mengacu pada pandangan dua presiden AS terdahulu, yaitu Jimmy Carter yang menilai pemukiman inkonsisten dengan hukum internasional dan Ronald Reagan yang mengatakan dirinya tidak melihat pemukiman itu sebagai sesuatu yang secara inheren ilegal.

"Setelah mempelajari dengan saksama dari seluruh sisi ... AS menyimpulkan bahwa pembangunan pemukiman sipil Israel di Tepi Barat tidak melanggar hukum internasional. Menyebut pemukiman sipil tidak konsisten dengan hukum internasional tidak menghasilkan apa pun," ujar Pompeo kepada awak media di Kementerian Luar Negeri, membalikkan posisi AS atas kebijakan yang diambil semasa pemerintahan Carter.