AS ingin kurangi pendapatan minyak Iran hingga nol

AS juga meminta agar para sekutunya turut menekan Iran demi terwujudnya negosiasi ulang kesepakatan nuklir.

Ilustrasi sumur minyak di laut lepas/Pexels

Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengumumkan upaya untuk melakukan tekanan ekonomi dan diplomatik terhadap Iran. Itu sebagai upaya negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik demi menegosiasi ulang nuklir Iran.

Direktur Perencanaan Kebijakan Departemen Luar Negeri AS Brian Hook mengungkapkan, Iran merupakan negara normal dan harus memenuhi 12 tuntutan AS agar tidak mendapatkan sanksi Washington.

“Negara normal tidak meneror negara lain, menghancurkan misil, dan meningkatkan kesejahteraan rakyatnya,” ucap Hook seperti dilansir Al Jazeera pada Selasa (3/7). “Strategi ini bukan berkaitan dengan perubahan rezim. Ini menyangkut perubahan sikap kepemimpinan Iran untuk menyesuaikan dengan keinginan rakyat Iran,” tuturnya.

Departemen Luar Negeri AS menegaskan, sanksi baru itu disebut sebagai serangan balik dan akan mulai diberlakukan pada 4 Agustus mendatang. Sanksi itu akan menarget sektor otomotif, perdagangan emas, dan ekspor metal lainnya.

Sanksi kedua dari Washington akan diberlakukan pada 6 November. Itu akan menyasar sektor energi dengan fokus transaksi terkait minyak, dan rencana untuk memblokade transaksi bank sentral Iran.