AS: Iran tewaskan lebih dari 1.000 pemrotes

Hingga kini Iran belum mengumumkan angka kematian resmi dalam protes menentang kenaikan harga BBM.

Ilustrasi / Pixabay

Utusan khusus Amerika Serikat untuk Iran Brian Hook pada Kamis (5/12) mengklaim bahwa pasukan keamanan Iran kemungkinan besar telah menewaskan lebih dari 1.000 pedemo sejak protes pecah di negara itu pada November.

Dia menambahkan, ribuan orang terluka dan setidaknya 7.000 lainnya ditahan dalam unjuk rasa yang menentang kenaikan harga BBM tersebut.

"Ketika kebenaran mulai terungkap, tampaknya rezim Iran membunuh lebih dari 1.000 warganya sejak protes dimulai," kata Hook dalam pengarahan media di Kementerian Luar Negeri AS.

Hook menyebut, setidaknya puluhan anak-anak termasuk dalam jumlah korban tewas tersebut. Dia menyatakan bahwa angkanya belum pasti karena Teheran memblokir informasi.

Unjuk rasa di Iran dimulai pada 15 November setelah pemerintah tiba-tiba mengumumkan kenaikan harga BBM sebesar 300% dari harga normal. Protes kemudian menyebar ke lebih dari 100 kota dan berubah menjadi gerakan politik ketika para pemrotes muda serta kelas pekerja menuntut para pemimpin negara untuk mundur.