Diduga picu trombosis, AS tangguhkan penggunaan vaksin Johnson & Johnson

Penangguhan dilakukan setelah 6 wanita di bawah 50 tahun menderita pembekuan darah usai disuntik vaksin Covid-19 Johnson & Johnson.

Ilustrasi. Pixabay

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Selasa (13/4) merekomendasikan penghentian penggunaan vaksin Covid-19 milik Johnson & Johnson selama beberapa hari.

Keputusan tersebut diambil setelah enam wanita di bawah 50 tahun dilaporkan menderita pembekuan darah atau trombosis setelah disuntik vaksin itu.

Johnson & Johnson mengatakan, mereka akan menunda peluncuran vaksin ke Eropa, seminggu setelah regulator obat-obatan blok tersebut akan meninjau kasus pembekuan darah langka di AS. Afrika Selatan juga menangguhkan penggunaan vaksin Johnson & Johnson.

Penjabat Komisioner FDA, Janet Woodcock, memaparkan, pihaknya menyarankan penangguhan hanya berlangsung selama beberapa hari dengan tujuan memberikan informasi kepada penyedia layanan kesehatan tentang cara mendiagnosis dan mengobati pembekuan darah.

Langkah tersebut dilakukan setelah regulator Eropa pada awal April mengatakan, telah menemukan kemungkinan hubungan antara vaksin Covid-19 milik AstraZeneca dan masalah trombosis serupa yang menyebabkan beberapa orang meninggal.