Australia kembali batalkan visa Novak Djokovic untuk kedua kalinya

Djokovic akan menghadapi deportasi dan larangan visa tiga tahun.

Ilustrasi tenis tenis. Foto Pixabay.

Pemerintah Australia kembali membatalkan visa petenis Novak Djokovic untuk kedua kalinya berturut-turut atas haknya untuk tinggal tanpa vaksinasi sesuai syarat. Dia akan ditahan pada Sabtu di penahanan imigrasi Australia. Djokovic juga akan menghadapi deportasi dan larangan visa tiga tahun.

BBC pada Jumat (14/1) menyebutkan pengacara Djokovic menganggap keputusan itu sangat tidak rasional. Petenis nomor satu dunia itu masih dijadwalkan bermain di Australia Open di Melbourne pada Senin mendatang.

"Hari ini saya menggunakan kekuatan saya... Untuk membatalkan visa yang dipegang oleh Novak Djokovic atas dasar kesehatan dan penegakan ketertiban, atas dasar bahwa adalah kepentingan publik untuk melakukannya," kata Menteri Imigrasi Alex Hawke dalam sebuah pernyataan. Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan keputusan itu sudah mengikuti pertimbangan yang matang.

Menyinggung kritik keras karena mengizinkan pemain yang tidak divaksinasi ke Australia, Morrison mengatakan warga Australia telah membuat banyak pengorbanan selama pandemi ini, dan mereka benar mengharapkan hasil dari pengorbanan itu untuk dilindungi. 

Hakim Anthony Kelly memutuskan Djokovic tidak dapat dideportasi saat proses banding sedang berlangsung. Hakim juga mengatakan pemerintah dapat menahan Djokovic setelah ia bertemu dengan pejabat imigrasi di Melbourne pada Sabtu pagi. Namun, dia akan diizinkan pergi ke kantor pengacaranya untuk mempersiapkan kasusnya menjelang sidang hari Minggu.