Australia tuding negara asing retas sistem komputer parlemen dan parpol

Serangan siber di Australia terjadi menjelang pemilihan umum yang dijadwalkan akan berlangsung pada pertengahan Mei.

Perdana Menteri Australia Scott Morrison. Instagram/@scottmorrisonmp

Pada Senin (18/2), Australia menuding 'aktor negara yang canggih' telah meretas sistem komputer partai-partai politik utama dan parlemen negara itu.

Kepada sejumlah anggota parlemen, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa badan-badan keamanan menyadari jaringan sejumlah partai politik utama seperti Partai Liberal, Partai Buruh, dan Partai Nasional terpengaruh peretasan.

"Pakar siber kami percaya bahwa aktor negara yang canggih bertanggung jawab atas aktivitas jahat ini," tuturnya tanpa menyebutkan negara tertentu. "Agen keamanan kami telah mendeteksi aktivitas itu dan bertindak tegas untuk menghadapinya."

Awal bulan ini, pihak berwenang Australia melaporkan insiden keamanan yang terjadi di jaringan komputer parlementer. Insiden tersebut memaksa pengguna, termasuk PM dan kabinet, untuk mengubah kata sandi akun mereka serta mengambil sejumlah tindakan keamanan lainnya.

The Australian Signals Directorate mengonfirmasi pihaknya sedang bekerja dengan perlemen dalam menanggapi serangan itu, memberikan indikasi kuat bahwa 'para aktor canggih' merupakan dalang dari serangan tersebut.