Bentrokan polisi dan demonstran warnai Natal di Hong Kong

Pihak rumah sakit mengumumkan, 25 orang terluka dalam bentrokan pada Rabu (25/12).

Pengunjuk rasa ditahan di Hong Kong pada Minggu (22/12) dalam demonstrasi mendukung HAM etnis Uighur di Provinsi Xinjiang, China. ANTARA FOTO/REUTERS/Lucy Nicholson

Perayaan Natal di Hong Kong diwarnai oleh bentrokan sporadis antara polisi dan pengunjuk rasa prodemokrasi pada Rabu (25/12). Polisi menggunakan semprotan merica dan gas air mata untuk memukul mundur ratusan demonstran yang menggelar protes skala kecil di sejumlah mal di beberapa bagian kota.

"Kami sudah menduga akan terjadi konfrontasi meskipun sedang Natal," kata seorang demonstran, Chan. "Saya kecewa pemerintah masih belum menanggapi tuntutan kami."

Ratusan pemrotes, berpakaian serba hitam dan menggunakan masker, meneriakkan, "Free Hong Kong" dan "Revolution of our times".

Kerumunan yang mengolok-olok polisi di Mong Kok memicu petugas keamanan menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa. Semprotan merica juga digunakan dalam bentrokan antara polisi dan pemrotes di dua mal yang berbeda.

Polisi menangkap sejumlah pedemo di sebuah pusat perbelanjaan di Distrik Sha Tin. Akibat bentrokan, mal tutup lebih awal. Menurut siaran televisi lokal, sejumlah demonstran muda ditahan oleh polisi yang berpakaian seperti warga biasa.