Dunia

Hanya berharap bisa tidur setelah Israel tak memberi kesempatan menangis

Gencatan senjata memungkinkan pergerakan bebas orang-orang dari utara Gaza ke selatan.

Kamis, 23 November 2023 17:12

Setelah lebih dari enam minggu berperang, Khaled Loz tahu apa yang ingin dia lakukan ketika gencatan senjata yang diumumkan pada hari Rabu oleh Israel dan Hamas akhirnya mulai berlaku. Dia ingin tidur.

“Itu hal pertama yang ingin saya lakukan. Saya bosan dengan pengeboman yang terus menerus,” katanya.

Sejak serangan pejuang Hamas di Israel selatan pada tanggal 7 Oktober, yang menewaskan 1.200 orang, pemboman udara dan tembakan artileri Israel telah menewaskan lebih dari 14.000 warga Palestina di Gaza, termasuk lebih dari 5.600 anak-anak. Diperkirakan 1,7 juta orang dari 2,3 juta penduduk Gaza telah mengungsi, dan banyak dari mereka berpindah dari bagian utara Jalur Gaza ke selatan menyusul peringatan dari militer Israel.

Namun pemboman Israel juga meluas ke Gaza tengah dan selatan, sehingga tidak ada satu pun wilayah kantong yang aman, kamp pengungsi, sekolah, dan rumah sakit juga ikut diserang.

Kini, deklarasi gencatan senjata selama empat hari yang akan segera diberlakukan menjanjikan harapan pertama akan adanya kelonggaran bagi masyarakat Gaza.

Fitra Iskandar Reporter
Fitra Iskandar Editor

Tag Terkait

Berita Terkait