Boris Johnson umumkan berakhirnya pembatasan Covid-19 di Inggris

Berakhirnya pembatasan di Inggris akan dilakukan secara bertahap berdasarkan persetujuan bersama parlemen.

PM Inggris Boris Johnson. Foto Reuters

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengumumkan rencana untuk mengakhiri aturan isolasi dan uji usap 
(swab test) cuma-cuma Covid-19 di negara tersebut. Rencana itu disampaikan dalam perundingan parlemen, Senin (21/2), tepat sehari setelah ratu Inggris Elizabeth dinyatakan positif Covid-19. Hidup bersama dengan Covid-19 akan diterapkan di semua negara bagian termasuk Inggris, Skotlandia, dan Wales.

Seperti dikutip CNN Selasa (22/2), meskipun ada rencana berakhirnya pembatasan Covid-19 di Inggris, para pejabat menjelaskan bahwa pandemi belum berakhir. Pemerintah akan terus memantau varian baru yang mungkin saja lebih berbahaya.

"Hari ini bukan hari kita bisa menyatakan kemenangan atas Covid, karena virus ini tidak akan hilang. Namun, ini adalah hari ketika semua upaya dalam dua tahun terakhir akhirnya memungkinkan kita untuk melindungi diri kita sendiri sambil memulihkan kebebasan kita secara penuh," kata Johnson.

Johnson membuka pernyataan dalam pidatonya dengan berharap Ratu cepat pulih dari Covid-19. Dia mengatakan kejadian itu adalah pengingat bahwa virus belum hilang. Kendati demikian, Johnson menambahkan sudah waktunya beralih dari tanggung jawab pemerintah dengan menegakkan aturan kepada tanggung jawab pribadi.

Berakhirnya pembatasan di Inggris akan dilakukan secara bertahap berdasarkan persetujuan bersama parlemen. Persyaratan hukum untuk mengisolasi diri setelah dinyatakan positif Covid-19 akan berakhir pada 24 Februari, meskipun saran pemerintah bahwa setiap orang tetap harus mengisolasi diri setelah dinyatakan positif Covid-19 akan tetap berlaku.