close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi anak menonton video./Foto mojzagrebinfo/Pixabay.com
icon caption
Ilustrasi anak menonton video./Foto mojzagrebinfo/Pixabay.com
Sosial dan Gaya Hidup
Senin, 28 Juli 2025 21:09

Inggris berlakukan sistem verifikasi usia untuk akses situs porno, kenyataanya gampang diretas

Meskipun sudah ada regulasi ketat, kenyataannya situs-situs masih bisa diakses anak-anak dengan cara yang sangat mudah.
swipe

Sebuah upaya terbaru pemerintah Inggris untuk mencegah anak-anak mengakses situs porno tampaknya belum cukup efektif. Aturan baru yang mulai berlaku Jumat lalu mewajibkan semua situs dewasa daring di Inggris untuk menggunakan sistem verifikasi usia yang “sangat efektif” guna memblokir akses pengguna di bawah 18 tahun. Namun, sistem ini langsung berhasil ditembus hanya dalam beberapa detik oleh para peretas etis.

Chris Kubecka dan Paula Popovici, dua ahli keamanan siber dari kelompok pelatihan “The Hacking Games”, menunjukkan kepada publik betapa mudahnya melewati verifikasi usia itu. Mereka tidak menggunakan teknologi canggih—hanya perangkat lunak umum yang tersedia luas di internet. Tanpa perlu memverifikasi usia, mereka bisa mengakses sejumlah situs porno secara bebas.

Hal ini memicu kekhawatiran bahwa sistem verifikasi yang diperkenalkan pemerintah justru tidak mampu melindungi remaja seperti yang diharapkan. Bahkan, banyak penonton yang menyaksikan laporan Sky News mengaku berhasil meniru metode tersebut. Salah satunya mengatakan, “Saya hanya butuh waktu kurang dari 30 detik.”

Apa Saja Metode Verifikasi Usia Itu?

Regulasi baru mengharuskan situs porno memakai sistem verifikasi usia yang kuat. Ini bisa berupa: Teknologi AI yang memperkirakan usia lewat foto wajah, pengecekan data rekening bank, dan verifikasi kartu identitas resmi.

Namun kenyataannya, beberapa situs dewasa populer ternyata belum menjalankan sistem ini dengan baik. Padahal mereka sebelumnya sudah menyatakan akan menerapkannya pada Juni lalu.

Apa kata regulator?

Menanggapi celah keamanan ini, Ofcom, lembaga regulator media Inggris, mengatakan bahwa mereka akan terus menilai tingkat kepatuhan situs-situs tersebut. Jika terbukti tidak memenuhi aturan, situs itu bisa dikenai sanksi berat.

Juru bicara Departemen Sains, Inovasi, dan Teknologi Inggris menegaskan: “Jika perusahaan gagal menjalankan kewajiban hukum ini, regulator siap menjatuhkan denda yang signifikan.”

Risiko Baru: Lari ke web gelap

Alih-alih melindungi, aturan baru ini justru menimbulkan masalah lain. Data menunjukkan bahwa setelah aturan diberlakukan, sekitar 66.000 pengguna internet di Inggris mulai mengakses dark web—area internet yang sulit dilacak dan sering jadi tempat beredarnya konten ilegal.

Chris Kubecka mengkhawatirkan hal ini. Ia mengatakan, “Jangan sampai remaja kita malah terpapar konten ekstrem dan ilegal yang lebih berbahaya.”

Data Google Trends juga menunjukkan peningkatan pencarian terhadap alat-alat untuk menembus sistem verifikasi usia, yang berarti banyak pengguna aktif mencari cara untuk melewati pembatasan.

Solusi Belum Efektif

Meskipun sudah ada regulasi ketat, kenyataannya situs-situs masih bisa diakses anak-anak dengan cara yang sangat mudah. Jika tidak ada tindakan tegas dari regulator dan implementasi teknologi yang benar-benar kuat, tujuan dari aturan ini bisa gagal total.

Ofcom mengingatkan bahwa platform tidak boleh mempromosikan atau membiarkan penyebaran alat untuk menghindari sistem verifikasi usia. Tapi kenyataannya, beberapa iklan digital justru mengincar pengguna muda di Inggris untuk menawarkan solusi “bypass” tersebut.

Langkah perlindungan anak di era digital memang tidak mudah. Tapi tanpa sistem yang benar-benar kuat dan edukasi yang tepat, risiko paparan konten dewasa justru bisa makin tidak terkendali.(skynews)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan