Kerusuhan belum reda, Chile batal gelar KTT APEC dan konferensi iklim

Presiden Chile menyatakan pihaknya ingin fokus pada pemulihan hukum dan ketertiban serta mendorong rencana sosial yang baru.

Seorang demonstran membawa bendera Chile dalam aksi protes antipemerintah di Santiago, Selasa (29/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Jorge Silva

Pada Rabu (30/10), Chile secara mendadak mengumumkan telah menarik diri sebagai tuan rumah KTT APEC, yang dijadwalkan akan berlangsung pada 16-17 November, dan Konferensi Perubahan Iklim PBB (COP25) pada Desember.

Langkah pemerintah Chile diambil setelah kerusuhan pecah selama berminggu-minggu dalam protes yang menentang ketidaksetaraan di negara itu. Aksi unjuk rasa telah menewaskan sedikitnya 18 orang.

Sebelumnya pada Kamis (25/10), Menteri Luar Negeri Chile Teodoro Ribera menegaskan bahwa pemerintah tidak akan membiarkan kerusuhan menggagalkan rencana untuk menjadi tuan rumah dua pertemuan global besar tersebut.

"Ini adalah keputusan yang sangat sulit, keputusan yang menyakiti kami juga karena kami sepenuhnya memahami pentingnya KTT APEC dan COP25 bagi Chile dan dunia," kata Presiden Chile Sebastian Pinera dalam pidatonya di Istana Presiden La Moneda di Santiago.

Dia menjelaskan bahwa keputusan itu diambil untuk fokus pada pemulihan hukum dan ketertiban serta mendorong rencana sosial yang baru.