China desak AS longgarkan sanksi atas Korea Utara

Saat ini, AS dan Korea Utara telah sepakat untuk melanjutkan pembicaraan tingkat kerja mengenai denuklirisasi.

Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping saat pertemuan bilateral di KTT G20, Osaka, Jepang, Sabtu (29/6). ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque

Menteri Luar Negeri China Wang Yi mengatakan bahwa pada KTT G20 di Jepang, Presiden Xi Jinping mendesak Presiden AS Donald Trump untuk bersikap lebih fleksibel dan meringankan sanksi terhadap Korea utara 

"Presiden Xi mendorong AS untuk lebih fleksibel dan berupaya untuk berkompromi dengan Korea Utara, termasuk dengan meringankan sanksi terhadap Pyongyang serta menemukan solusi melalui dialog," tutur Menlu Wang di Beijing pada Selasa (2/7).

Pernyataan China datang hanya beberapa hari setelah pertemuan Trump dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Tatap muka keduanya terjadi pada Minggu (30/6) di Panmunjom, zona demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan. 

Usai tatap muka dengan Kim Jong-un, Trump menyatakan mereka sepakat untuk melanjutkan pembicaraan tingkat kerja terkait denuklirisasi.

Wang menyatakan China menyambut baik hasil dari pertemuan antara Trump dan Kim Jong-un, menggambarkan situasi itu sebagai kesempatan langka untuk mencapai perdamaian.