China kecam pernyataan bersama G7 soal Hong Kong

China menganggap G7 memiliki motif tersembunyi dan ingin mencampuri urusan internal negara.

(ki-ka) Presiden Dewan Uni Eropa Donald Tusk, Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte, Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengikuti sidang kerja ktt G7 di Biarritz, Prancis, Senin (26/8)./ Antara Foto

China mengecam pernyataan bersama negara-negara G7 yang menyampaikan keprihatinan terkait situasi di Hong Kong. China meminta G7 tak mencampuri urusan internal mereka. 

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang menegaskan, negara-negara asing tak memiliki hak untuk ikut campur dalam persoalan Hong Kong.

"Kami akan menangani urusan kami sendiri dan meminta G7 untuk tidak memiliki niat jahat yang tersembunyi atau mengurus urusan kami," katanya dalam konferensi pers pada Selasa (27/8).

Pernyataan bersama G7 yang dirilis pada akhir pertemuan KTT G7 di Biarritz, Prancis, Senin (26/8), menegaskan keberadaan dan pentingnya Deklarasi Bersama China-Inggris 1984 tentang Hong Kong. Mereka juga mendesak agar seluruh pihak menghindari penggunaan kekerasan dalam persoalan tersebut. 

Bagi Beijing, pernyataan tersebut menunjukkan para pemimpin Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang dan Amerika Serikat, memiliki motif tersembunyi.