China pegang kendali penuh jaringan listrik Filipina?

Secara teori, China disebut dapat secara jarak jauh menonaktifkan jaringan listrik Filipina.

Presiden China Xi Jinping di Balai Agung Rakyat di Beijing, China, Jumat (25/10). ANTARA FOTO/REUTERS/Jason Lee

Sebuah laporan internal yang disiapkan untuk anggota parlemen Filipina, yang dilihat oleh CNN, menyatakan bahwa jaringan listrik negara itu berada di bawah kendali penuh China.

Perusahaan China, State Grid, memegang 40% saham di National Grid Corporation of Philippines (NGCP), sebuah konsorsium swasta yang mengoperasikan saluran listrik Filipina sejak 2009. Kekhawatiran atas potensi gangguan China dalam sistem energi Filipina telah menyeruak sejak kedua pihak memutuskan untuk bekerja sama 10 tahun lalu.

Bulan ini, parlemen Filipina mendesak peninjauan ulang atas pengaturan kerja sama tersebut setelah laporan internal itu mengklaim bahwa hanya insinyur China yang dapat mengakses elemen-elemen penting dari sistem jaringan listrik.

Lebih lanjut, laporan tersebut menyatakan bahwa secara teori, Tiongkok dapat secara jarak jauh menonaktifkan jaringan listrik Filipina.

Sejauh ini, jaringan listrik Filipina tidak pernah mengalami serangan semacam itu dari China. Selain itu, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa ancaman itu nyata, hanya bahwa secara teori hal itu mungkin dilakukan.