Tanpa fakta, China tolak salahkan siapapun atas serangan ke Saudi

China menekankan bahwa posisinya adalah menentang langkah apapun yang memperluas atau mengintensifkan konflik.

Kebakaran terlihat pascaserangan di fasilitas pengolahan minyak milik Saudi Aramco, di Buqayq, Arab Saudi, Sabtu (14/9). ANTARA FOTO/REUTERS

China menolak menyalahkan siapapun atas serangan terhadap fasilitas Aramco Saudi, perusahaan minyak nasional Arab Saudi, yang terjadi pada Sabtu (14/9). Kelompok pemberontak Houthi di Yaman telah mengklaim bertanggungjawab atas serangan tersebut, tetapi Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompoe mengatakan tidak ada bukti bahwa serangan itu berasal dari Yaman.

"Memutuskan siapa yang harus disalahkan sementara tidak ada investigasi konklusif, saya rasa itu tidak bertanggungjawab. Posisi China adalah kami menentang langkah apapun yang memperluas atau mengintesifkan konflik," ungkap juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying di Beijing, Senin (16/9).

"Kami menyerukan kepada pihak-pihak terkait agar tidak mengambil tindakan yang meningkatkan ketegangan kawasan. Kami berharap seluruh pihak dapat menahan diri dan bersama-sama dapat menjaga perdamaian dan stabilitas Timur Tengah."

Beijing memiliki hubungan ekonomi, diplomatik dan energi yang erat, baik dengan Riyadh maupun Teheran. Alasan inilah yang dinilai menjadi alasan Tiongkok bertindak hati-hati.

Arab Saudi tercatat sebagai pemasok minyak terbesar China tahun ini.