Delapan orang tewas dalam protes antikudeta Myanmar

Myanmar terjerumus dalam kekacauan politik semenjak militernya merebut kekuasaan dari pemerintah sipil dalam kudeta pada 1 Februari.

Ilustrasi. Pixabay

Sedikitnya delapan orang tewas di Myanmar setelah pasukan keamanan menindak sejumlah protes terbesar terhadap pemerintahan militer dalam beberapa hari terakhir.

Ribuan orang di kota-kota besar di seluruh negeri bergabung dalam protes pada Minggu (2/5) dan menyerukan, "Global Myanmar spring revolution". Unjuk rasa untuk mendukung protes antikudeta juga terjadi di luar negeri.

"Guncang dunia dengan suara persatuan rakyat Myanmar," kata penyelenggara protes dalam sebuah pernyataan.

Menurut kantor berita Mizzima, dua orang ditembak dan tewas di Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar.

Situs berita Irrawaddy sebelumnya mengunggah foto seorang pria, yang dikatakan sebagai petugas keamanan berpakaian preman, membidik dengan senapan di Mandalay.