Demo antipemerintah Hong Kong, seluruh sekolah ditutup

Pada Rabu (13/11), polisi mengatakan bahwa kekerasan di Hong Kong telah mencapai tingkat yang sangat berbahaya dan bahkan mematikan.

Seorang mahasiswa berlari dari polisi antihuru-hara di The Chinese University of Hong Kong, Selasa (12/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu

Pada Kamis (14/11), demonstrasi antipemerintah yang diwarnai kekerasan melumpuhkan Hong Kong pada hari keempat, memaksa penutupan sekolah, memblokir jalan raya serta mengganggu transportasi umum.

Para pengunjuk rasa membakar kendaraan dan bangunan, melemparkan molotov ke kantor polisi dan kereta, serta merusak pusat perbelanjaan utama selama terjadinya peningkatan kerusuhan dalam beberapa hari terakhir.

Demonstran, yang sebagian besar terdiri dari mahasiswa yang berpakaian serba hitam, memblokir beberapa jalan utama, termasuk pintu masuk ke Cross-Harbor Tunnel yang menghubungkan Hong Kong Island dengan daerah Kowloon. Polisi menembakkan gas air mata di dekat terowongan dalam upaya membubarkan massa.

Ribuan mahasiswa membarikade diri mereka di dalam sejumlah kampus. Mereka menyiapkan stok makanan, batu bata, molotov dan senjata lainnya dalam menghadapi kemungkinan bentrok dengan polisi.

Massa yang menggunakan komuter mengantre di sejumlah stasiun MTR setelah beberapa layanan kereta ditutup. Beberapa dari mereka, yang mengenakan pakaian rapi, berteriak pada polisi antihuru-hara yang dikerahkan untuk mengamankan platform stasiun.