Demonstran di Myanmar lanjutkan aksi tolak kudeta militer

"Ayo, kumpulkan jutaan orang untuk menjatuhkan para diktator," tulis aktivis, Khin Sandar, di Facebook.

Ilustrasi. Pixabay

Para penentang kudeta militer Myanmar menyerukan protes yang lebih besar pada Rabu (17/2) untuk menunjukkan, bahwa penggulingan kekuasaan dan penangkapan pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi, merupakan langkah yang salah.

Demonstran antikudeta menyuarakan keraguan mereka atas janji junta dalam konferensi pers pada Selasa (16/2). Militer, atau yang biasa disebut Tatmadaw, menyatakan, akan menggelar pemilu baru yang adil dan akan menyerahkan kekuasaan terhadap partai yang menang.

Suu Kyi, peraih Nobel Perdamaian, ditahan sejak kudeta pada 1 Februari. Dia kini menghadapi tuduhan melanggar UU Penanggulangan Bencana Alam serta dituduh secara ilegal mengimpor enam protofon (walkie-talkie).

Pada sidang melalui konferensi video pada Selasa (16/2), sidang Suu Kyi yang berikutnya ditetapkan pada 1 Maret.

"Ayo, kumpulkan jutaan orang untuk menjatuhkan para diktator," tulis aktivis, Khin Sandar, di Facebook.