Demonstrasi di Lebanon, satu orang tewas tertembak

Hingga hari ini, Lebanon belum berhasil membentuk pemerintah baru menyusul mundurnya Saad Hariri dari kursi perdana menteri.

Demonstran membawa suar dalam aksi protes antipemerintah di dekat Kementerian Pendidikan Tinggi di Beirut, Lebanon, Kamis (7/11). ANTARA FOTO/REUTERS/Andres Martinez Casares

Pada Selasa (12/11), Presiden Michel Aoun mengatakan bahwa Lebanon akan menghadapi bencana jika pengunjuk rasa tidak mengakhiri aksi mereka. Pernyataan tersebut memicu gelombang baru demonstrasi, di mana seorang demonstran tewas tertembak oleh militer.

Penembakan di Khaldeh, Beirut, merupakan yang pertama terjadi dalam protes nasional yang telah berjalan sejak 17 Oktober.

Protes antipemerintah meningkatkan ketegangan di Lebanon yang sedang terperosok ke dalam krisis politik dan ekonomi yang mendalam.

Pria yang tewas merupakan anggota partai politik yang dipimpin oleh rival Aoun, Druze Walid Jumblatt. Saat berkunjung ke rumah sakit tempat pria itu sempat dirawat, Jumblatt meminta para pendukungnya untuk tetap tenang.

Dalam pernyataannya, militer menjelaskan bahwa seorang personelnya melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa yang menghalangi jalan di Khaldeh, melukai satu orang. Tentara itu ditahan dan insiden tersebut sedang diselidiki.