sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Demonstrasi di Lebanon, satu orang tewas tertembak

Hingga hari ini, Lebanon belum berhasil membentuk pemerintah baru menyusul mundurnya Saad Hariri dari kursi perdana menteri.

Valerie Dante
Valerie Dante Rabu, 13 Nov 2019 14:09 WIB
Demonstrasi di Lebanon, satu orang tewas tertembak

Pada Selasa (12/11), Presiden Michel Aoun mengatakan bahwa Lebanon akan menghadapi bencana jika pengunjuk rasa tidak mengakhiri aksi mereka. Pernyataan tersebut memicu gelombang baru demonstrasi, di mana seorang demonstran tewas tertembak oleh militer.

Penembakan di Khaldeh, Beirut, merupakan yang pertama terjadi dalam protes nasional yang telah berjalan sejak 17 Oktober.

Protes antipemerintah meningkatkan ketegangan di Lebanon yang sedang terperosok ke dalam krisis politik dan ekonomi yang mendalam.

Pria yang tewas merupakan anggota partai politik yang dipimpin oleh rival Aoun, Druze Walid Jumblatt. Saat berkunjung ke rumah sakit tempat pria itu sempat dirawat, Jumblatt meminta para pendukungnya untuk tetap tenang.

Dalam pernyataannya, militer menjelaskan bahwa seorang personelnya melepaskan tembakan untuk membubarkan pengunjuk rasa yang menghalangi jalan di Khaldeh, melukai satu orang. Tentara itu ditahan dan insiden tersebut sedang diselidiki.

Ketegangan berkobar di Beirut hingga larut malam. Di Distrik Cola, puluhan pria melempari batu ke arah tentara dan sebuah tank militer.

Dalam wawancara yang disiarkan secara langsung di televisi, Presiden Aoun mengindikasikan tidak ada terobosan dalam pembicaraan mengenai pembentukan pemerintah baru untuk menggantikan kabinet koalisi mantan Perdana Menteri Saad al-Hariri.

Menurut dia, Hariri, yang mengundurkan diri pada 29 Oktober, merasa ragu untuk kembali menjabat sebagai perdana menteri.

Sponsored

Aoun menegaskan, pemerintahan yang murni teknokratik, seperti yang dituntut oleh demonstran, tidak akan mampu memerintah Lebanon dan oleh sebab itu harus tetap mengikutsertakan politikus.

"Jika pengunjuk rasa terus seperti ini, mereka hanya akan menyerang Lebanon," tutur dia. "Pemerintah teknokrat tidak dapat mendefinisikan kebijakan negara ... Dan saya mendukung pembentukan pemerintahan yang terdiri dari politikus dan teknokrat," kata Aoun. 

Dia menjelaskan bahwa pemerintah sedang berupaya sebisa mungkin untuk memperbaiki situasi di dalam negeri.

"Kalau demonstrasi terus berjalan, maka bencana akan terjadi. Namun, jika mereka berhenti, ada ruang bagi kami untuk memperbaiki keadaan," kata dia.

Ketika wawancara Aoun berakhir, para pengunjuk rasa membakar ban untuk memblokir sejumlah jalan utama di Lebanon.

Seorang pengunjuk rasa, Linda Boulos Mikari, berdemonstrasi di jalan bagian utara Beirut. Dia mengatakan dirinya murka setelah menonton wawancara Aoun.

"Presiden berbicara kepada kami seolah kami adalah anak kecil, meminta kami untuk pulang saja. Tolong hormati kami," ujar dia.

Sejumlah bank komersial, yang sempat tutup pada Oktober selama aksi protes berlangsung, kembali menutup pintu mereka pada Selasa akibat aksi mogok karyawan bank.

Para karyawan mengkhawatirkan risiko keamanan yang timbul oleh demonstrasi. Aksi mogok tersebut berlanjut hingga Rabu (13/11).

Presiden Aoun meminta rakyatnya untuk tidak panik dan menarik uang dari bank, dia memastikan bahwa uang mereka aman.

PBB mendesak Lebanon untuk membentuk pemerintahan baru yang kompeten dan lebih mampu mencari bantuan internasional. Mereka memperingatkan bahwa negara itu sedang berada dalam situasi ekonomi yang kritis.

Hariri ingin menjadi perdana menteri dari kabinet yang teknokratik. Dia percaya hal itu akan membantunya mendapatkan dukungan keuangan internasional yang sangat dibutuhkan Lebanon.

Namun, kelompok bersenjata Hizbullah dan sekutunya, percaya Hariri bertujuan untuk mengusir Hizbullah dari pemerintahannya.

Hizbullah yang didukung Iran diklasifikasikan sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat. Pada Senin (11/11), pemimpin kelompok itu mengatakan perundingan terkait pemerintahan baru terus berlangsung dan Hizbullah berupaya mencari kesepakatan.

Aoun, sekutu politik Hizbullah, mengatakan dia akan menggelar konsultasi formal dengan anggota parlemen untuk menunjuk perdana menteri baru.

Ditanya apakah kabinet yang dipimpin oleh perdana menteri selain Hariri dan terdiri dari anggota Hizbullah dapat menerima dukungan negara asing, Aoun mengatakan, "Itu adalah masalah yang dapat diselesaikan". 

Sumber : Reuters

Berita Lainnya
×
tekid