Di Paris, Prancis, sekitar 10.000 orang bergabung dalam demonstrasi syal merah.
Ribuan pengunjuk rasa berbaris di Paris pada Minggu (27/1) untuk mengecam kekerasan gerakan rompi kuning yang telah mengguncang Prancis selama berminggu-minggu dengan protes penuh amarah terhadap pemerintah Presiden Emmanuel Macron.
Sekitar 10.000 orang bergabung dalam demonstrasi tandingan itu.
Para demonstran berbaris dengan memegang slogan-slogan berbunyi "hentikan kekerasan" dan "jangan ganggu Republik saya". Beberapa dari mereka, meniru ciri khas rompi kuning, mendeklarasikan diri sebagai foulards rouges atau syal merah.
Unjuk rasa itu digelar satu hari setelah 11 pekan berturut-turut demonstran rompi kuning beraksi di seluruh Prancis. Protes mereka kerap diwarnai bentrokan dengan polisi.
Demonstrasi syal merah pada Minggu sore di timur Paris berlangsung damai dan berakhir di Place de la Bastille.