Dubes Azad: Kebijakan luar negeri Iran interaksi konstruktif

Menurut Dubes Azad, kebijakan luar negeri Iran selalu berpegang teguh pada tiga prinsip yakni martabat, hikmat, dan maslahat.

Dubes Iran untuk Indonesia Mohammad Azad dalam konferensi pers di kediamannya di Menteng, Jakarta, pada Selasa (4/2). Alinea.id/Valerie Dante

Dalam konferensi pers pada Selasa (4/2), Duta Besar Iran untuk Indonesia mengatakan bahwa kebijakan luar negeri Iran mengikuti prinsip interaksi konstruktif. Teheran, lanjutnya, berupaya menjaga hubungan baik dengan semua negara.

"Usaha menjaga hubungan baik ini selalu didasari dengan prinsip penyelesaian persoalan melalui dialog, menghindari paksaan dan kekerasan, serta mengedepankan win-win solution," jelas Dubes Azad di kediamannya di Menteng, Jakarta.

Salah satu contoh suksesnya kebijakan luar negeri Iran yang konstruktif, jelasnya, terlihat dari kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) yang didukung oleh resolusi Dewan Keamanan PBB nomor 2231.

"Berdasarkan kesepakatan itu, seluruh aktivitas nuklir Iran berada di bawah pengawasan penuh badan nuklir PBB (IAEA). Dalam laporannya, IAEA berulang kali menyampaikan bahwa mereka tidak menemukan ada tanda-tanda pengalihan kegiatan nuklir Iran ke arah yang tidak damai," kata dia.

Selain itu, Dubes Azad menekankan bahwa kebijakan luar negeri Iran bertujuan untuk menyebarluaskan perdamaian, keamanan, kemajuan ekonomi, dan kesejahteraan dengan mendorong partisipasi berbagai negara kawasan.