Duka malam Natal di selatan Filipina

Badai tropis Tembin memicu banjir dan longsor di Mindanao, Filipina selatan. lebih dari 200 orang tewas dan 164 lainnya hilang.

Ilustrasi badai. (foto: Pixabay)

Sekira 208 orang tewas dan 164 lainnya hilang setelah badai tropis Tembin memicu banjir dan tanah longsor di Mindanao, Filipina selatan. Tak hanya itu, terjangan badai pada Minggu (24/12) dini hari juga membuat 40.000 orang mengungsi.

International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) memaparkan,operasi pencarian korban terhambat akibat hujan lebat yang terus mengguyur kawasan tersebut.

"Orang-orang meninggalkan segalanya saat mereka melarikan diri untuk kehidupan mereka," kata manajer operasi dan program IFRC di Filipina, Patrick Elliott seperti dilansir dari The Journal.

Wilayah Mindanao memang dikenal sering dilanda badai besar setiap tahun. Bahkan, banyak diantaranya mematikan. Sedangkan akibat badai yang menerjang pada akhir tahun ini, sebuah desa di Pegunungan Dalama hampir lenyap dari peta setelah air bah menyapu 103 rumah warga.

Polisi, tentara dan relawan menggunakan sekop dan tangan kosong untuk menggali lumpur dan membersihkan puing-puing guna mencari korban selamat.