Geger pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi

Jamal Khashoggi tewas mengenaskan di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, pada 2 Oktober.

Ilustrasi/Pixabay

Nama jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi menjadi buah bibir pada penghujung tahun 2018. Pada 2 Oktober, pria berkacamata itu memasuki Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, untuk mengurus dokumen terkait pernikahannya. Nahas, sejak saat itu dia tidak pernah keluar lagi.

Tunangannya, Hatice Cengiz, yang menunggu di luar Konsulat Arab Saudi panik hingga akhirnya memutuskan untuk melaporkan hilangnya Khashoggi ke otoritas Turki. Sontak, kabar ini mendunia.

Pada awalnya, Arab Saudi bersikukuh bahwa Khashoggi hilang setelah dia keluar dari konsulat. Sikap tersebut diperkuat oleh pernyataan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) yang pada 5 Oktober mengatakan bahwa Khashoggi tidak berada di dalam konsulat dan dia mengizinkan untuk dilakukannya upaya pencarian di gedung misi diplomatik Arab Saudi di Istanbul.

Polisi Turki, pada 6 dan 7 Oktober mengungkap dugaan kuat mereka bahwa Khashoggi dibunuh di dalam konsulat. Sementara, bantahan terus dilontarkan Arab Saudi.

Pada 12 Oktober, delegasi Arab Saudi tiba di Turki untuk membahas serta menyelidiki kasus hilangnya Khashoggi. Kedatangan mereka dinilai tidak membantu mencapai kesimpulan akhir bahkan cenderung sia-sia.