Gelombang panas tewaskan hampir 1.500 orang di Prancis

Angka tersebut jauh lebih rendah dibandingkan jumlah korban tewas akibat gelombang panas pada Agustus 2003.

Ilustrasi / Pixabay

Menteri Kesehatan Agnes Buzyn menyatakan bahwa dua gelombang panas yang melanda Prancis pada musim panas ini menewaskan sekitar 1.435 orang. Jumlah korban itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan 15.000 orang yang tewas akibat gelombang panas pada Agustus 2003.

"Nyaris 1.500 kematian yang tercatat ... Jumlah itu 10 kali lebih rendah daripada korban tewas dalam gelombang panas pada 2003," kata Buzyn.

Gelombang panas pada 2019 melanda Prancis pada Juni dan Juli, dengan suhu tertinggi menyentuh 45,9 derajat Celcius yang tercatat pada 28 Juni.

Menurut Kementerian Kesehatan, 567 orang meninggal selama gelombang panas pertama yakni dari 24 Juni hingga 7 Juli. Lebih lanjut, 868 lainnya tewas selama gelombang kedua pada 21-27 Juli.

Populasi lansia sangat rentan. Kementerian Kesehatan Prancis menyatakan, 974 dari keseluruhan jumlah korban tewas akibat gelombang panas sudah melampaui usia 75 tahun.