Gelontoran dana asing ke kampus AS, di tengah isu anti-semit dan islamophobia

200 Universitas di Amerika Serikat dituduh meraup US$13 miliar dalam “kontribusi tidak berdokumen dari pemerintah asing."

Menteri Pendidikan AS Miguel Cardona mendengarkan Presiden Joe Biden berbicara tentang pengampunan utang pinjaman mahasiswa di Ruang Roosevelt Gedung Putih. Foto AP-Evan Vucci

Menteri Pendidikan Amerika Serikat pada hari Selasa (9/11) memperingatkan berbagai kampus bahwa jika mereka tidak melawan antisemitisme dan Islamofobia, mereka bisa kehilangan dana federal.

“Kami ingin mempromosikan kebebasan berpendapat dan, sejujurnya, kampus adalah tempat mahasiswa dapat mengekspresikan pendapat yang berbeda. Namun jika menyangkut antisemitisme atau Islamofobia, hal itu tidak mendapat tempat di kampus atau sekolah kita,” kata Menteri Miguel Cardona dalam wawancara dengan CNN.

Wawancara tersebut menyusul tekanan yang berlawanan untuk menjaga keamanan sekolah dan kebebasan berbicara di kampus-kampus di seluruh negeri Paman Sam. Pihak kampus mengatakan bahwa dengan retorika yang ada seputar perang Israel-Hamas, mereka berusaha mencapai keseimbangan antara keselamatan dan kebebasan berpendapat.

Pada akhir bulan lalu, mahasiswa Universitas George Washington (GWU) di Washington, D.C., menghadapi reaksi keras karena memproyeksikan pesan-pesan anti-Israel di sisi perpustakaan kampus. Peristiwa tersebut bahkan menarik perhatian para politisi nasional.

“Sebagai alumni, mereka harus melakukan penyelidikan. Saya menantikan pernyataan GWU mengenai hal ini,” kata anggota dewan Jared Moskowitz (Demokrat-Florida) di X, yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.