Hamas desak Biden koreksi kebijakan AS atas Palestina

Haniyeh minta pemerintahan Biden hormati keinginan rakyat Palestina.

Foto Ilustrasi perlawanan Palestina atas Israel/Pixabay.

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh telah mendesak presiden terpilih Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menarik kembali apa yang disebut sebagai deal of the century atau "kesepakatan abad ini" oleh Donald Trump.

Dalam sebuah pernyataan, Haniyeh meminta pemerintahan Biden untuk menghapus pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan pemindahan kedutaan ke kota suci tersebut.

"Kesepakatan abad ini" milik Trump itu mengacu pada Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel sepenuhnya, dan mengakui pendudukan Israel atas sebagian besar wilayah Tepi Barat.

Haniyeh juga mendesak Biden untuk mengoreksi kebijakan AS yang tidak adil terhadap rakyat Palestina. "Kami meminta pemerintahan baru AS untuk menghormati keinginan rakyat Palestina dan pilihan demokratis mereka," tuturnya.

Dilansir dari Al Jazeera, pemerintah Palestina menyebut proposal Trump sebagai "dead in the water" bahkan sebelum dipublikasikan. Istilah tersebut merujuk pada sesuatu yang dianggap gagal atau kemungkinan besar tidak akan berhasil di masa depan.