Hizbullah vs Israel: Serangan drone dibalas rudal antitank

Ketegangan kian memuncak di perbatasan Israel dan Lebanon.

Kubah Besi dengan sistem anti-misil di wilayah Israel yang berbatasan dengan Lebanon, Senin (26/8). ANTARA FOTO/REUTERS Amir Cohen

Situasi keamanan di perbatasan Lebanon dan Israel kembali memburuk setelah milisi Hizbullah menyerang pangkalan militer Israel di dekat Desa Avivim, di utara Israel, Ahad (2/9) lalu. Serangan itu merupakan balasan atas serangan drone Israel yang menyebabkan kebakaran di perbatasan.

Militer Israel atau Israel Defence Force (IDF) menyatakan, pasukan Hizbullah menembakkan rudal antitank ke markas mereka di utara Israel. Rudal itu menghantam sebuah gedung dan ambulans, tetapi tidak menimbulkan korban jiwa.

IDF pun merespons dengan serangan artileri dan tembakan dari helikopter yang menargetkan area peluncuran rudal. Hizbullah mengonfirmasi telah menyerang markas militer Israel. 

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel belum mengambil keputusan terkait memanasnya situasi di perbatasan. "Kami akan memutuskan langkah selanjutnya sambil melihat perkembangan situasi," kata Netanyahu. 

Ini adalah penyerangan lintas perbatasan paling serius sejak Januari 2015. Ketika itu, Hizbullah membunuh dua tentara Israel dengan menembak mobil jip yang mereka tumpangi.