sun
moon
a l i n e a dot id
fakta data kata
logo alinea.id

Presiden Brasil kena marah karena menyebut Israel sama dengan Nazi

Lula menggambarkan pertempuran di Jalur Gaza sebagai genosida yang diatur oleh Israel dan ditujukan pada perempuan dan anak-anak Palestina,

Fitra Iskandar
Fitra Iskandar Selasa, 20 Feb 2024 08:48 WIB
Presiden Brasil kena marah karena menyebut Israel sama dengan Nazi

Israel meradang terhadap Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva. Negara Zionist itu pun menegaskan tidak akan menerima da Silva di negaranya. 

Kecaman Israel terhadap Lula da Silva merupakan reaksi atas pernyataan presiden Brasil itu yang menyamakan pembantaian Israel di Gaza dengan Nazi yang memusnahkan orang-orang Yahudi selama Perang Dunia II.

Pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Israel Katz secara resmi mendeklarasikan Lula sebagai “persona non grata” di Israel sampai dia meminta maaf atas pernyataan tersebut. Dia mengatakan perbandingan tersebut adalah “serangan anti-Semit serius yang mencemarkan ingatan orang-orang yang terbunuh dalam Holocaust.”

“Kami tidak akan memaafkan atau melupakan,” kata Katz.

Dia sebelumnya memanggil duta besar Brazil untuk Israel ke Yad Vashem, peringatan resmi negara tersebut untuk para korban Holocaust, untuk mendapatkan teguran diplomatik. Pemimpin sayap kiri Brasil tersebut menyampaikan pernyataan tersebut pada hari Sabtu di Ethiopia di mana ia mendorong kerja sama ekonomi yang lebih besar antara Brasil dan Afrika.

Lula menggambarkan pertempuran di Jalur Gaza sebagai genosida yang diatur oleh Israel dan ditujukan pada perempuan dan anak-anak Palestina, bukan melawan tentara.

“Apa yang terjadi di Jalur Gaza dengan rakyat Palestina tidak terjadi pada momen bersejarah lainnya,” katanya kepada wartawan. “Faktanya, hal ini sudah ada ketika Hitler memutuskan untuk membunuh orang-orang Yahudi.”

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut pernyataan Lula “memalukan dan serius” dan mengatakan bahwa pernyataan tersebut meremehkan Holocaust dan dimaksudkan untuk merugikan hak Israel untuk mempertahankan diri.

Sponsored

“Membandingkan Israel dengan Holocaust Nazi dan Hitler adalah tindakan yang melanggar batas,” kata Netanyahu di media sosial. “Israel berjuang untuk pertahanannya dan mengamankan masa depannya hingga mencapai kemenangan penuh. Hal ini dilakukan sambil menjunjung hukum internasional.”

Menyusul tindakan Israel, Brasil pada hari Senin memanggil duta besar negaranya untuk Israel, Frederico Meyer, untuk berkonsultasi, Associated Press melaporkan, “mengingat keseriusan pernyataan pemerintah Israel pagi ini,” menurut pernyataan dari kementeriannya.

Sebelumnya, Netanyahu pada Minggu lalu menyatakan Israel tidak akan mengakui negara Palestina sebagai bagian dari negosiasi mencari solusi damai permanen. Menurut Netanyahu, pengakuan itu hanya akan merusak upaya solusi perdamaian permanen karena memberikan ruang terhadap terorisme.

Sementara, Senin kemarin Mahkamah Internasional mulai menyidangkan masalah hukum dari pendudukan Israel atas wilayah di Palestina. Sebanyak 50 negara menyampaikan argumen dalam persidangan itu.

Persidangan ini digelar di tengah kekhawatiran atas rencana Israel menyerang Rafah, yang saat ini menjadi tempat sedikitnya satu juta warga Palestina yang mencari perlindungan menghindari bom militer Israel. (washingtonpost, guardian)

Berita Lainnya
×
tekid