Hubungan China-Australia kian retak

China tuding Australia bertanggung jawab atas penurunan tajam hubungan bilateral.

Presiden China Xi Jinping di Balai Agung Rakyat di Beijing, China, Jumat (25/10/2020). Foto Antara/Reuters/Jason Lee

China menyatakan bahwa Australia bertanggung jawab atas penurunan tajam dalam hubungan bilateral kedua negara tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan, Australia cenderung menganggap rencana pembangunan Beijing sebagai ancaman.

Hubungan Australia-China telah memburuk selama bertahun-tahun, tetapi situasinya semakin parah dengan cepat setelah Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada April menyerukan penyelidikan internasional terkait asal-usul pandemik Covid-19.

Pemerintah China menilai proposal Morrison sebagai manipulasi politik. Sejak Mei dan seterusnya, ekspor Australia yang menguntungkan ke China termasuk anggur dan daging sapi telah menghadapi hambatan dari Tiongkok, termasuk peningkatan tarif, penyelidikan antisubsidi, serta penundaan dalam proses bea cukai.

Kemudian pada September, dua reporter dari organisasi berita Australia di China, harus direpatriasi setelah mereka diinterogasi secara agresif oleh pihak berwenang atas kasus keamanan nasional yang melibatkan Cheng Lei, seorang jurnalis Australia yang bekerja untuk media pemerintah China.

Dalam wawancara dengan media Australia yang diterbitkan pekan lalu, Menteri Perdagangan Simon Birmingham mengatakan, China bertanggung jawab dalam meredakan tensi antara kedua negara.