Indonesia dorong status berkelanjutan CPO diakui dunia

Indonesia tengah menyusun pedoman CPO dalam kerangka Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febrian Ruddyard (ketiga dari kiri) dalam konferensi pers di Bunga Rampai, Menteng, pada Senin (16/12/2019). Alinea.id/Valerie Dante

Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febrian Ruddyard menyatakan bahwa pada 2020, Indonesia akan terus memperkuat diplomasi sawit dengan mendorong agar minyak kelapa sawit (CPO) diakui dunia sebagai produk berkelanjutan.

Salah satu caranya, jelas Febrian, adalah menegaskan bahwa CPO dapat digunakan untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) 2030.

"Kita ingin tonjolkan bahwa industri kelapa sawit dapat menjadi salah satu cara untuk mencapai SDGs ... Ini akan membantu diplomasi sawit Indonesia," jelas dia dalam konferensi pers di Bunga Rampai, Menteng, pada Senin (16/12).

Untuk itu, Indonesia tengah menyusun pedoman CPO dalam kerangka Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO).

"Apabila kita memiliki pedoman itu, orang-orang tidak akan lagi bicara isu CPO dari aspek kesehatan atau kegunaan lahan, tetapi melihatnya dari sisi pencapaian SDGs," lanjut dia.