Inggris desak militer Myanmar hentikan penindasan

Pernyataan PM Johnson muncul setelah puluhan orang tewas di Myanmar selama protes antikudeta militer.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson. Facebook/Boris Johnson

Inggris pada Kamis (4/3) mendesak militer Myanmar untuk segera mengakhiri penindasan terhadap warga sipil di negara tersebut.

Perdana Menteri Boris Johnson menyatakan terkejut dengan meningkatnya kekerasan di Myanmar dan pembunuhan para pengunjuk rasa prodemokrasi.

Pernyataan Johnson muncul setelah puluhan orang tewas di Myanmar selama protes antikudeta militer.

"Kami mendukung rakyat Myanmar dalam menyerukan diakhirinya segera penindasan militer, pembebasan Aung San Suu Kyi dan pejabat lainnya, serta pemulihan demokrasi," kata PM Johnson.

Lebih dari 50 orang tewas dalam protes di Myanmar sejak 1 Februari, ketika junta mengambil alih kekuasaan.