Inggris rencanakan hidup dengan Covid-19 hanya jika Omicron surut

Untuk mencapainya Inggris kini menggencarkan booster, antivirus untuk memperkecil keparahan Omicron.

Perdana Menteri Boris Johnson menyaksikan vaksinasi. Foto twitter.com/BorisJohnson

Pemerintah Inggris mulai membuka kembali wacana untuk hidup berdampingan dengan Covid-19. Namun hanya jika kasus Omicron berangsur-angsur surut. Untuk mencapainya Inggris kini menggencarkan booster, antivirus untuk memperkecil keparahan Omicron, agar pemerintah mampu mengendalikan wabah tanpa harus melakukan karantina wilayah.

Dikutip dari Reuters, Kamis (27/1), panduan untuk bekerja dari rumah sudah berakhir pekan lalu. Meski sebagian aturan pemakaian masker juga dicabut Badan Keamanan dan Kesehatan Inggris sedang mempersiapkan untuk mencari bentuk dukungan individu rentan ketimbang memaksakan aturan nasional.

"Kami akan memastikan bahwa respons kami di masa depan terhadap Covid-19 lebih efisien, fleksibel, dan nyaman bagi warga negara dan tetap memberikan nilai ekonomi," ujar pernyataan badan tersebut.

Perdana Menteri Boris Johnson telah menyebutkan, ada lebih dari 150.000 korban meninggal akibat Omicron dan menjadi tertinggi ketujuh di dunia. Keadaan ini membuat rencana hidup berdampingan dengan Corona ditunda dan beralih ke rencana B, yakni kembali melakukan pembatasan sejak Desember 2021. Langkah ini juga mendapatkan protes dari sejumlah anggota parlemen karena Johnson ketahuan justru melegalkan pesta di Downing Street alih-alih mengembalikan kehidupan ke hampir normal.

Anggota parlemen konservatif Andrew Bridgen mengatakan kepada Reuters, pembatasan Covid-19 lebih lanjut tidak mungkin dilakukan dan secara politis juga tidak perlu dilakukan. Johnson sendiri mengatakan kepada anggota parlemen pekan lalu bahwa ketika Covid-19 menjadi endemik, maka perlu mengganti persyaratan hukum.