Iran memulai pengayaan uranium di Fordow

Di bawah JCPOA, ambang batas pengayaan uranium adalah 3,67%, level yang cukup untuk tujuan damai.

Ilustrasi / Pixabay

Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) pada Kamis (7/11) mengatakan bahwa negara itu sudah memulai proses pengayaan uranium di fasilitas nuklir Fordow, langkah terbaru yang membuat Teheran semakin melangkah jauh dari kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA).

Kesepakatan tersebut melarang pengayaan dan bahan nuklir dari Fordow. Tetapi dengan gas yang disuntikkan ke dalam sentrifugalnya, fasilitas yang sebelumnya merupakan pusat penelitian itu akan secara efektif dianggap menjadi situs nuklir aktif.

"Setelah semua persiapan berhasil ... injeksi gas uranium ke sentrifugal dimulai pada Kamis di Fordow. Seluruh proses telah diawasi oleh inspektur dari Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA)," kata AEOI dalam pernyataannya.

JCPOA mengekang program nuklir Teheran dengan imbalan penghapusan sebagian besar sanksi internasional. Iran telah secara bertahap mengurangi komitmennya terhadap kesepakatan tersebut, termasuk dengan melanggar batas penimbunan uranium yang diperkaya, sejak Amerika Serikat menarik diri dari pakta itu pada Mei 2018.

"Prosesnya akan memakan waktu beberapa jam untuk stabil dan pada Sabtu (9/11), ketika inspektur IAEA kembali mengunjungi situs tersebut, tingkat pengayaan uranium 4,5% akan tercapai," kata juru bicara AEOI Behrouz Kamalvandi.