Iran tolak berunding jika AS belum cabut sanksi

Presiden Iran menuturkan bahwa AS memegang kunci untuk mendorong perubahan positif dalam relasi kedua negara.

Presiden Iran Hassan Rouhani saat berpidato di Teheran, Iran, Senin (26/8). ANTARA FOTO/Official Presidential website/Handout via REUTERS

Pada Selasa (27/8), Presiden Hassan Rouhani menegaskan bahwa pihaknya tidak akan berunding dengan Amerika Serikat sampai semua saksi terhadap Iran dicabut. Pernyataan tersebut datang sehari setelah Donald Trump membuka kemungkinan bertemu dengannya untuk mencoba meredakan konfrontasi antara kedua negara.

Senin (26/8), Trump menyatakan dirinya akan bertemu dengan Rouhani saat waktunya sudah tepat untuk mengakhiri konflik yang dimulai sejak Washington menarik diri dari kesepakatan nuklir 2015 (JCPOA) dan kembali menerapkan sanksi terhadap Teheran.

"Iran selalu siap untuk mengadakan pembicaraan. Tetapi pertama-tama AS harus bertindak dengan mencabut semua sanksi yang tidak adil yang dikenakan kepada kami," kata Rouhani dalam pidato yang disiarkan di stasiun televisi pemerintah.

Rouhani menuturkan bahwa AS memegang kunci untuk mendorong perubahan positif dalam hubungan kedua negara.

"Tanpa pencabutan sanksi AS, tidak akan ada perubahan positif itu," lanjut dia. "Iran tidak menginginkan ketegangan dengan dunia. Kami ingin keamanan di Timur Tengah dan hubungan yang lebih baik dan bersahabat dengan negara lain."