Israel semakin brutal, operasional WHO terancam

Militer Israel mengatakan jet tempur dan helikopternya menyerang sasaran di Gaza termasuk “lubang terowongan.

Paramedis Palestina merawat orang-orang yang terluka akibat pemboman Israel, ketika mereka tiba di rumah sakit Nasser di Khan Younis pada hari Senin. Foto Mahmud Hams-AFP

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pada hari Senin (4/12) bahwa pihaknya terpaksa memindahkan pasokan dari gudang medis WHO di Gaza selatan dalam waktu 24 jam. Langkah itu dilakukan setelah militer Israel memberikan peringatan bahwa operasi darat di sana akan membuat gudang tersebut tidak dapat diakses.

Ancaman Israel terhadap WHO itu sekaligus seperti aturan implisit bahwa warga Palestina dilarang sakit setelah kena bom setiap hari.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, dalam sebuah postingan di platform media sosial X, meminta Israel untuk mencabut perintah tersebut “dan mengambil segala tindakan yang memungkinkan untuk melindungi warga sipil dan infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit dan fasilitas kemanusiaan.”

COGAT Israel, yang merupakan cabang dari kementerian pertahanan Israel, dalam sebuah pernyataan membantah bahwa pihaknya telah meminta WHO untuk mengevakuasi gudang dan mengatakan bahwa pihaknya telah menjelaskan hal tersebut kepada perwakilan PBB. Pernyataan itu tanpa penjelasan lebih lanjut.

Shannon Barkley dari tim WHO di wilayah pendudukan Palestina mengatakan pada konferensi pers bahwa personel WHO di Gaza mampu “menyelesaikan sebagian evakuasi gudang ke fasilitas baru.”