Israel serang situs Hamas di Jalur Gaza

Serangan itu membalas roket yang ditembakkan Hamas saat penandatanganan perjanjian normalisasi hubungan Israel dengan Bahrain dan UEA.

Ilustrasi. Pixabay

Militer Israel menyerang situs militan Hamas di Jalur Gaza, Rabu (16/9) pagi waktu setempat. Aksi ini merupakan respons atas tembakan roket ke Israel pada Selasa (15/9), bertepatan dengan penandatanganan perjanjian normalisasi antara Israel dan dua negara Arab di Gedung Putih, Amerika Serikat (AS).

Tembakan roket berlanjut semalaman dengan sirene terdengar di seluruh Israel selatan. Pihak militer Israel mengatakan, lima proyektil mendarat di daerah terbuka dan sisanya dicegat sistem pertahanan roket Israel. Militer Israel pun membalas dengan menyerang sekitar 10 situs milik penguasa militan Hamas Gaza, termasuk pabrik pembuatan senjata dan bahan peledak, infrastruktur bawah tanah, dan kompleks pelatihan militer.

Peristiwa ini menjelaskan, acara meriah di Washington tidak akan banyak mengubah konflik Israel dengan Palestina. Selain perjanjian bilateral yang ditandatangani oleh Israel, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain, ketiganya menandatangani dokumen "Abraham Accords" yang diambil dari nama ayah para nabi dari tiga agama monoteistik utama dunia—Yudaisme, Kristen, dan Islam.

Palestina menentang perjanjian dengan UEA dan Bahrain. Keduanya dianggap mengkhianati tujuan negara-negara Arab, menolak mengakui Israel tanpa mendapatkan konsesi teritorial. Palestina bersumpah, kesepakatan tersebut dan kesepakatan lain yang mungkin menyusul tidak akan merusak tujuan mereka.

Sementara itu, Presiden AS, Donald Trump dan Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, tidak menyebutkan orang-orang Palestina dalam sambutan mereka pada upacara penandatanganan. Namun, menteri luar negeri UEA dan Bahrain berbicara tentang pentingnya menciptakan negara Palestina.